SURABAYA24JAM.COM – Seorang Balita di Madiun, Jawa Timur, tercebur sungai yang hingga kini masih dalam pencarian Tim SAR setempat, Sabtu (10/2/2023).
Insiden kemanusiaan itu diduga akibat lemahnya pengawasan orang tua, hingga korban lepas meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan seorang pun anggota keluarganya.
Korban diketahui bernama Alghaisan Hafiz Fahrezi, 4 tahun.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Kesepakatan Dagang Trump–Prabowo: Komitmen US$ 20 Miliar & Tarif Baru
Khofifah Absen Diperiksa KPK, Alasan Wisuda Anak Picu Sorotan Publik
Gubernur Jatim Diambang Pemanggilan, KPK Bidik Alur Dana Hibah

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia tinggal serumah bersama kedua orang tuanya, Suprianto dan Sriyani serta kedua kakaknya, di Desa Jatisari, Kecamatan Geger.
“Iya, ada (anak tenggelam di sungai). Belum ditemukan,” tutur Eko Aris Setiawan, Kepala Desa Jatisari, menjawab konfirmasi jurnalis.
“Kami masih di lapangan, dan terus koordinasi dengan pihak BPBD (yang melakukan pencarian),” imbuhnya.
Baca Juga:
Presiden Cabut Paksa 4 Izin Tambang Nikel di Raja Ampat: Geopark UNESCO Lebih Berharga daripada Emas
Kunci UMKM Memenangkan Perhatian Media dan Pasar, Komunikasi Strategis Publikasi Press Release
Pemilik UD Sentoso Seal Serahkan 108 Ijazah Eks Karyawan, Publik Kecam Penahanan Dokumen Pribadi
Baca artikel lainnya di sini : Sampai Cek ke Washington, Rosan Roeslani Tanggapi Serangan Fitnah Pembelian Pesawat oleh Prabowo Subianto
Sejumlah sumber di lokasi kejadian menyebutkan, sekira pukul 13.30 korban keluar rumah sendirian untuk bermain bersama teman yang masih terikat huhungan saudara.
Awalnya korban dan temannya berjalan ke arah gedung sekolahan TK tak jauh dari rumah korban, untuk bermain di lokasi itu.
Lihat juga konten video, di sini: Bersama Prabowo dan Ratusan Ribu Warga di Sidoarjo, Jawa Timur, Gus Miftah Pimpin Sholawat
Baca Juga:
Dua Warga Rusia Eksploitasi Perempuan Lewat Situs Prostitusi Online, Kini Divonis di Pengadilan Bali
Dari Bank Mandiri ke Bank Jatim: Winardi Legowo Siap Bawa Energi Baru Kepemimpinan
Letusan Setinggi 700 Meter Guncang Pagi Lumajang dan Malang, Gunung Semeru Kembali Erupsi.
Korban diketahui juga kerap bermain di persawahan. Namun yang sering, korban terlihat lebih suka bermain sendirian.
Setelahnya nasib korban tidak diketahui. Dan baru terungkap, ketika pihak keluarga kaget melihat korban tidak berada di rumah.
Hingga segera meminta tolong kepada masyarakat untuk melakukan pencarian.
Menurut Wahyu, salah seorang Tim SAR yang turut melakukan pencarian, arus Sungai Tawang yang diduga sebagai lokasi hanyutnya korban, dalam kondisi bergerak halus.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Sejumlah petugas, menurutnya, juga melakukan pencegatan di hulu sungai dalam radius antara 500 meter hingga 1 kilometer.
Hingga menjelang gelap, upaya pencarian korban belum membuahkan hasil.
Sesuai SOP, para petugas memutuskan untuk menghentikan sementara operasi pencarian korban.
“Karena hari sudah mulai malam. Suasana gelap. Kita mengikuti SOP Basarnas.”
“Untuk sementara operasi pencarian kami hentikan. Insyaallah pencarian akan kita lanjutkan esok hari,” terang Pudalops BPBD Kabupaten Madiun. (fin).***
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Teksnews.com dan Infoemiten.com